Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Contributor Prida Ayudianti

Prida Ayudianti

Published Articles

Infeksi Bakteri Pada Kulit
Related Articles
Excerpt

Infeksi bakteri pada kulit adalah keluhan kulit yang diakibatkan oleh karena masuknya bakteri ke dalam kulit manusia, biasanya dapat didahului oleh proses perlukaan kecil misalnya garukan atau akibat cedera atau adanya kondisi sebelumnya yang menyebabkan terganggunya fungsi perlindungan kulit. Spesies bakteri yang dapat menimbulkan penyakit ini disebut dengan bakteri patogen. Beberapa bagian tubuh yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri adalah lubang hidung, pusar, saluran kencing dan vagina. Faktor-faktor yang dapat memicu meningkatnya jumlah bakteri di kulit antara lain : kebersihan (higiene) yang kurang, menurunnya daya tahan tubuh (misalnya akibat kurang gizi, penyakit kronis, diabetes melitus, atau riwayat keganasan), dapat juga diakibatkan oleh adanya penyakit kulit lainnya yang menyebabkan fungsi perlindungan dari kulit telah terganggu sehingga memudahkan masuknya bakteri. Pada jemaah haji yang sedang melakukan ibadah risiko untuk menderita infeksi bakteri pada kulit meningkat karena udara yang panas, keringat berlebih, tertutup pakaian dengan rapat dan juga akibat gesekan pada area lipatan. Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan (misalnya kebiasaan mencuci tangan, menjaga kebersihan pakaian dan alat sholat) serta pengobatan yang sesuai akan memberikan kesembuhan yang tinggi

Version1.0
Infeksi Jamur Pada Kulit
Related Articles
Excerpt

Infeksi jamur pada kulit sangat erat kaitannya dengan kelembapan, cuaca panas dan kondisi imunitas dari penderita. Selain itu pengaruh dari higiene yang buruk, oklusi (tertutup pakaian yang rapat), faktor gesekan dan adanya penyakit kronis yang dapat memperparah timbulnya infeksi jamur1. Infeksi jamur pada manusia memiliki berbagai macam gejala klinis tergantung dari penyebabnya. Infeksi jamur bisa menyerang kulit, kuku, rambut, mulut dan juga pada daerah kelamin2. Pengobatan untuk kasus infeksi jamur memerlukan waktu yang cukup lama, tergantung dari lokasi infeksi terjadi. Misalnya pengobatan pada infeksi jamur yang terjadi pada kuku dan rambut akan membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan pengobatan pada infeksi jamur yang timbul di area kulit.

Version1.0
Infeksi Parasit Pada Kulit
Related Articles
Excerpt

Infeksi parasit pada kulit sangat erat kaitannya dengan kepadatan orang, kelembapan, cuaca panas dan kondisi imunitas dari penderita. Selain itu pengaruh dari higiene yang buruk, oklusi (tertutup pakaian yang rapat), faktor gesekan dan adanya penyakit kronis sebelumnya merupakan faktor yang dapat memperparah timbulnya infestasi parasit. Penularan melalui kontak langsung dari orang ke orang, atau dapat pula melalui kontak tidak langsung melalui peralatan yang digunakan bersama. Pengobatan untuk kasus infestasi parasit memerlukan waktu yang cukup lama. Selain itu pengobatan terhadap orang-orang yang kontak erat dengan penderita juga harus dilakukan, untuk menghidari infeksi pingpong.

Version1.0
Infeksi Virus Pada Kulit
Related Articles
PublishedSaturday, April 13, 2024
Excerpt

Infeksi virus pada kulit sangat erat kaitannya dengan kondisi imunitas dari penderita. Sebagian besar dari infeksi virus yang timbul pada kulit atau kelamin sifatnya akut dan virus yang telahmasuk ke dalam tubuh penderita tidak dapat hilang sehingga akan ada periode ulangan yang dapat timbul sewaktu-waktu. Infeksi virus ini dapat menular dengan cepat dan faktor imunitas dari penderita sangat berpengaruh pada infeksi virus. Pada individu dengan kondisi imun menurun memiliki faktor risiko 20-100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan individu dengan kondisi imun yang baik1. Penyebab infeksi virus dapat bermacam-macam, dan gejala klinis juga berbeda sesuai dengan penyebabnya.

Version1.0
Penyakit Kulit Akibat Alergi
PublishedTuesday, April 16, 2024
Excerpt

Penyakit kulit akibat alergi (sering dikenal juga dengan eksim atau dermatitis) merupakan penyakit kulit di urutan pertama yang banyak ditemukan pada jemaah haji, yakni sekitar 42% dari seluruh keluhan kulit yang ada. Biasanya keluhan ini banyak ditemukan pada individu dengan kecenderungan genetik atopi, misalnya didapatkan riwayat penyakit asma atau rhinitis alergika yang ditandai dengan sering bersin di pagi hari. Keluhan kulit bersifat kronis dan sering kambuh-kambuhan, tergantung dari faktor pencetusnya.

Pada jemaah haji yang sedang melakukan ibadah risiko untuk menderita penyakit kulit akibat alergi meningkat karena banyak faktor yang dapat memicu, antara lain perubahan suhu yang drastis, paparan sinar matahari, paparan bahan kimia, paparan dengan bakteri atau jamur.2 Keluhan kulit yang sering berulang ini tentunya akan sangat mengganggu kegiatan ibadah dari para jemaah. Oleh karena itu penting dilakukan upaya pencegahan terutama pada individu yang memiliki riwayat alergi sebelumnya. Prinsipnya pencegahan adalah dengan memperkuat fungsi perlindungan kulit misalnya dengan penggunaan pelembab setiap sesudah mandi, karena pada individu yang memiliki keluhan dermatitis/eksim fungsi proteksi kulitnya menurun akibat adanya kerusakan pada lapisan paling luar kulit. Selain itu perlunya edukasi untuk menghindari bahan iritan dan alergen.

Version1.0

Articles in other language: