Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article Vaksin – Pneumokokus/Pneumonia

Vaksin – Pneumokokus/Pneumonia

  • Version 1.0
  • Published Friday, May 24, 2024

Ringkasan


Pneumonia disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Biasanya gejala yang sering muncul antara lain batu, sesak, demam, dan nyeri dada. Risiko penularan penyakit selama ibadah haji cukup tinggi, oleh karena itu vaksinansi terhadap pneumokokus sangat direkomendasikan terutama untuk jamaan haji dengan usia lanjut dan dengan sistem imunitas yang rendah.

Pneumonia


Streptococcus pneumoniae adalah salah satu penyebab utama dari pneumonia. Bakteri ini merupakan organisme yang secara normal ada di saluran nafas kita. Secara umum bakteri ini dapat berkolonisasi di saluran nafas antara 20% – 60% pada anak-anak dan sekitar 2% – 10% pada orang dewasa. Oleh karena itu beberapa orang mungkin tidak hanya sebagai karier tapi juga mungkin berpotensi untuk menyebarkan secara aktif bakteri ini. Penularan akan jauh lebih cepat dengan kontak yang dekat seperti halnya pada saat proses ibahada haji maupun umroh. Penularannya terutama terjadi melalui kontak langsung dengan sekret pernapasan, seperti air liur dan lendir, atau melalui droplet yang dibatukkan oleh orang yang terinfeksi.1Yezli, S., van der Linden, M., Booy, R. & AlOtaibi, B. (2019)

Beberapa gejala klinis yang umum didapatkan dari infeksi bakteri ini adalah:

  • Batuk, bisa batuk kering maupun disertai lendir atau dahak.
  • Kesulitan bernafas/sesak nafas.
  • Demam.
  • Merasa tidak sehat secara umum.
  • Berkeringat dan menggigil.
  • Kehilangan selera makan.
  • Nyeri dada yang semakin parah saat bernapas atau batuk 2nhs.uk. (2017).

Oleh karena itu, jemaah haji harus waspada apabila ketika disaat malaksanakan ibadah haji dan mengalami gejala-gejala diatas perlu untuk segera melaporkan ke tim kesehatan haji, agar bisa ditangani secara tepat dan cepat.

Haji dan pneumonia


Banyak jemaah haji datang dengan faktor risiko penyakit pneumokokus dan beribadah dalam kondisi yang mendorong penularan, infeksi, dan penyakit. Selain itu, berdasarkan data banyak juga jemaah yang memiliki kondisi medis penyerta lain seperti diabetes, penyakit jantung kronis, penyakit paru-paru kronis, atau kondisi kronis lainnya yang mungkin akan meningkatan risiko terjadi infeksi pneumokokus. Faktor lain yang sering dihadapi oleh jemaah haji antara lain panas terik matahari, kelembaban dan rasa haus yang membuat jemaah juga lebih rentan terhadap infeksi. Disisi lain mereka juga tinggal, makan, dan beribadah di lingkungan yang penuh sesak, yang erat kaitannya juga dengan penyebaran penyakit pneumokokus Beberapa data menyebutkan bahwa angka kematian pneumonia selama haji berkisar 33,3-50%.

Vaksin pneumokokus


Salah satu vaksinasi yang direkomendasikan untuk mencegah kasus pneumonia. Sejauh ini hanya dua vaksin yang tersedia dan direkomendasikan untuk pasien dewasa yaitu 23-valent pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV23) dan 13-valent pneumococcal conjugate vaccine (PCV13).

Sampai saat ini, proporsi jemaah yang divaksinasi bervariasi tergantung negara asalnya, akan tetapi secara umum masih sangat rendah. Vaksinasi ini sangat dianjurkan untk orang dewasa ≥19 tahun yang berisko tinggi. Pemerintah Arab Saudi sendiri merekomendasikan vaksinasi agar dilakukan sebelum berangkat berhaji, dengan penjelasan sebagai berikut:

  • Dewasa berusia ≥50 tahun disarankan untuk mendapatkan gabungan vaksinasai PCV13 dan PPV23 sebelum haji.
  • Orang denga sistem imunitas yang rendah berusia <50 tahun dianjurkan untuk menerima dosis tunggal PPV23 setidaknya 3 minggu sebelum haji.
  • Tidak disarankan untuk memberikan vaksin pneumokokus secara rutin kepada orang sehat berusia <50 tahun.

Indonesia juga turut serta dalam pengembangan rekomendasi untuk vaksinasi pneumokokus bagi jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci, walaupun bukanlah syarat wajib kesehatan haji.3Edouard, S., Al-Tawfiq, J. A., Memish, Z. A., Yezli, S. & Gautret, P. (2018) Hampir kebanyakan jemaah haji Indonesia berusia lanjut, maka perlu diperhatikan sebagai berikut:

Rekomendasi vaksinasi pneumokokus untuk usia ≥65 tahun

Rekomendasi vaksinasi pneumokokus untuk usia <65 tahun

Secara umum vaksin ini aman, akan tetapi efek samping ringan yang muncul seperti:
• Nyeri ringan atau keras di tempat suntikan yang berlangsung selama 1 sampai 3 hari
• Suhu yang sedikit meningkat

Efek samping yang lebih berat mungkin terjadi seperti reaksi alergi, walaupun jarang dilaporkan 4nhs.uk. (2019). Sama halnya dengan vaksinasi influenza untuk mendapatkan vaksinasi ini bisa dilakukan di rumah sakit atau fasiltas layanan kesahatan lain yang melayani vaksinasi.

Notes

  • 1
    Yezli, S., van der Linden, M., Booy, R. & AlOtaibi, B. (2019)
  • 2
    nhs.uk. (2017).
  • 3
    Edouard, S., Al-Tawfiq, J. A., Memish, Z. A., Yezli, S. & Gautret, P. (2018)
  • 4
    nhs.uk. (2019).

Bibliographical Entries

  • Edouard, S., Al-Tawfiq, J. A., Memish, Z. A., Yezli, S. & Gautret, P. (2018). Impact of the Hajj on pneumococcal carriage and the effect of various pneumococcal vaccines. Vaccine 36, 7415–7422.
  • Yezli, S., van der Linden, M., Booy, R. & Al Otaibi, B. (2019). Pneumococcal disease during Hajj and Umrah: Research agenda for evidence-based vaccination policy for these events. Travel Med. Infect. Dis. 29, 8–15  
  • nhs.uk. (2019). Pneumococcal vaccine side effects. https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/pneumococcal-vaccine-sideeffects/
  • nhs.uk. (2017). Pneumonia.  https://www.nhs.uk/conditions/pneumonia/

Citation

Zulvikar Syambani Ulhaq: „Vaksin – Pneumokokus/Pneumonia“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Friday, May 24, 2024.