Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article PHBS HAJI - Tidak Merokok

PHBS HAJI - Tidak Merokok

  • Version 1.0
  • Published Monday, April 22, 2024

Ringkasan


Merokok ketika ibadah haji sangat tidak dianjurkan karena dapat dapat membuat menurunnya nilai tes fungsi paru sehingga mengakibatkan berkurangnya aktivitas ketika beribadah haji. Merokok juga dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular bahkan kanker.

PHBS Tidak Merokok


Rokok berbentuk silinder yang terbuat dari kertas dan memiliki panjang antara 70 sampai 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm. Rokok berisi daun-daun tembakau yang telah di potong. Rokok mengandung sekitar 300 bahan kimiawi dan sebatang rokok dapat mengandung 4.000 jenis senyawa kimia yang beracun dan berbahaya bagi tubuh manusia serta 43 diantaranya bersifat karsinogenik (zat yang dapat menyebabkan kanker).1Ambarwati., A,Khoirotul., Kurniawati., T, Diah., S, Darojah. (2014)

Merokok Tidak Baik Bagi Kesehatan Terutama Ketika Ibadah Haji


Merokok adalah salah satu faktor risiko penyebab penyakit tidak menular dan menjadi masalah kesehatan yang utama seperti kanker paru, penyakit kardiovaskuler dan gangguan pernapasan misalkan penyakit paru obstruktif kronik, emfisema paru, fibrosis paru.2SP, Saha., DK, Bhalla., TF, Whayne., GG, Gairola. (2007) 3Aoshiba K, Nagai A. (2003) 4Aldahash et al. (2019)

Sumber : Dok.pribadi

Merokok juga dapat menimbulkan pengurangan semua nilai tes fungsi paru karena penyakit paru obstruktif kronis sehingga mengakibatkan berkurangnya aktivitas dan keterbatasan fungsional. Keadaan faal paru yang baik bagi para jemaah haji akan memberikan hasil yang maksimal karena mereka dapat menjalankan seluruh aktivitas ibadah haji. 5D, Herdiana et al. (2015)

Efek rokok terhadap kesehatan lainnya yaitu meningkatkan keparahan dan kematian karena infeksi bakteri dan virus melalui induksi perubahan mekanis dan struktural pada saluran pernafasan serta perubahan respon imun. Pada beberapa kasus, merokok menyebabkan peningkatan seseorang untuk dapat masuk rumah sakit dan masuk ICU dengan infeksi influenza dan yang parah dengan bronkiolitis serta peningkatan mortalitas dengan virus pneumonia. Selain itu, merokok juga berkaitan dengan peningkatan keparahan penyakit pada pasien COVID 19.6RK, Reddy et al. (2020) Berhenti merokok dapat membantu mencegah banyak risiko kesehatan bahkan kematian, tetapi oleh masyarakat sulit untuk dilakukan dan di tinggalkan kebiasaan merokok ini. Kecanduan merokok pada dasarnya disebabkan oleh adanya nikotin dalam rokok yang membuat seseorang sulit untuk berhenti merokok. Selain itu, bahan kimia lain dalam asap tembakau yaitu astaldehida juga memiliki efek adiktif di tubuh.7Aldahash et al. (2019)

Musim haji adalah pertemuan tahunan para jemaah haji yang melakukan banyak ritual dengan tulus dan dedikasi. Haji merupakan suatu kesempatan yang bagus bagi jemaah haji untuk berhenti dan meninggalkan merokok, karena kerusakan jelas bagi semua orang yaitu perokok dan yang mengelilinginya misal dari orang-orang yang bukan perokok karena kepadatan penduduk di tempat tinggal haji.8ibid 9Menteri Kesehatan (2017) Merokok juga dilarang selama haji karena dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran dan mencegah trauma karena luka bakar.10M, Aldossari et al. (2019)

Efek Rokok Bagi Perokok Pasif


Merokok tidak hanya mempengaruhi para perokok tetapi juga orang yang terkena asap.11Aldahash et al. (2019) Seseorang perokok pasif yang menghirup asap rokok dari orang lain (misalnya dari perokok) maka akan menghirup bahan karsinogen yang sama dengan perokok aktif, meskipun pada dosis yang jauh lebih rendah. Pada seorang perokok maka merokok itu penyebab pasti timbulnya kanker paru-paru dan pasti ada juga risiko bisa terkena kanker paru-paru juga bagi orang yang bukan perokok tapi sering terpajan asap rokok.12P, Vineis (2008)

Area Tubuh yang Dapat Rusak Akibat Merokok13Aldahash et al. (2019)
Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian tubuh antara lain:

  1. Kulit
    Sirkulasi darah yang buruk karena adanya kerusakan pembuluh darah kronis akan menyebabkan gangguan pengiriman oksigen ke kulit. Hal ini menimbulkan kerusakan permanen pada jaringan kolagen dan epitel pada kulit serta berkontribusi pada penyembuhan luka yang buruk.
  2. Mulut
    Merokok dapat menyebabkan bau mulut, kanker mulut, faringitis berulang, berkurangnya indra perasa dan penciuman, gigi dan plak menguning dan bernoda. Merokok juga mengurangi aliran air liur dan meningkatkan infeksi.
  3. Sistem Pernafasan
    Merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru, bronkitis kronis, sesak nafas terus menerus karena cedera emfisematosa pada COPD, dan batuk terus menerus yang sering disertai pneumonia.
  4. Jantung
    Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Jantung seorang perokok 2 sampai 4 kali lebih mungkin menderita penyakit arteri koroner dibandingkan dengan bukan perokok. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan kecenderungan darah untuk menggumpal dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
  5. Sistem Reproduksi
    Infertilitas sering menjadi komplikasi bagi perokok kronis, baik pria maupun wanita. Merokok dapat menurunkan jumlah sperma dan menurunkan motilitas sperma pada pria sedangkan pada wanita mengalami gangguan ovulasi dan fungsi sel telur. Ibu yang merokok dikaitkan dengan beberapa komplikasi kehamilan termasuk solusio plasenta, plasenta previa, perdarahan selama kehamilan, ketuban pecah dini dan persalinan prematur. Merokok selama kehamilan juga memperlambat pertumbuhan janin dan menyebabkan penurunan rata-rata berat badan lahir bayi. Kadar nikotin yang tinggi bahkan telah ditemukan dalam lendir serviks yang berkontribusi terhadap kanker serviks.
  6. Keganasan
    Infertilitas sering menjadi komplikasi bagi perokok kronis, baik pria maupun wanita. Merokok dapat menurunkan jumlah sperma dan menurunkan motilitas sperma pada pria sedangkan pada wanita mengalami gangguan ovulasi dan fungsi sel telur. Ibu yang merokok dikaitkan dengan beberapa komplikasi kehamilan termasuk solusio plasenta, plasenta previa, perdarahan selama kehamilan, ketuban pecah dini dan persalinan prematur. Merokok selama kehamilan juga memperlambat pertumbuhan janin dan menyebabkan penurunan rata-rata berat badan lahir bayi. Kadar nikotin yang tinggi bahkan telah ditemukan dalam lendir serviks yang berkontribusi terhadap kanker serviks.

Notes

  • 1
    Ambarwati., A,Khoirotul., Kurniawati., T, Diah., S, Darojah. (2014)
  • 2
    SP, Saha., DK, Bhalla., TF, Whayne., GG, Gairola. (2007)
  • 3
    Aoshiba K, Nagai A. (2003)
  • 4
    Aldahash et al. (2019)
  • 5
    D, Herdiana et al. (2015)
  • 6
    RK, Reddy et al. (2020)
  • 7
    Aldahash et al. (2019)
  • 8
    ibid
  • 9
    Menteri Kesehatan (2017)
  • 10
    M, Aldossari et al. (2019)
  • 11
    Aldahash et al. (2019)
  • 12
    P, Vineis (2008)
  • 13
    Aldahash et al. (2019)

Bibliographical Entries

  • Saha SP, Bhalla DK, Whayne TF, Gairola GG. (2007). Cigarette smoke and adverse health effects: An overviews of research trends and future needs. Int J Angiol. 16(3): 77-83.
  • Aldossari M, Aljoudi A, Celentano D. (2019). Health issues in the hajj pilgrimage: A literature review. EMHJ. 25(10): 744-753.
  • Herdiana D, Uyainah A, Nugroho P, Tarigan TJ, Amin Z. (2015). Hubungan perilaku merokok dengan gambaran faal paru pada jemaah haji. Indonesian Journal of Chest Critical and Emergency Medicine. 2(3): 99-102.  
  • Ambarwati, Khoirotul A, Kurniawati, Diah T, Darojah S. (2014). Media leaflet, video dan pengetahuan siswa sd tentang bahaya merokok: Studi pada siswa SDN 78 Sabrang Lor Mojosongo Surakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 10(1): 7-13.
  • Aoshiba K, Nagai A. (2003). Oxidative stress, cell death and other damage to alveolar ephithelial cells induced by cigarette smoke. Tob Induc Dis. 1(3): 219-26.
  • Menteri Kesehatan, (2017). Panduan umum kesehatan bagi haji dan kecil haji, edisi ketiga.
  • Vineis P. (2008). Smoking and impact on health. Eur Respir Rev.  17(110): 182-186.
  • Aldahash et al. (2019). Smoking habits in hajj: A cross-sectional study on 464 pilgrims in Makkah, 2017_1438 H. Journal of Drug and Alcohol Research. 8: 1-5.
  • Reddy RK, Charles WN, Sklavounos A, Dutt A, Seed PT, Khajuria A. (2020). The effect of smoking on COVID-19 severity: A systematic review and meta-analysis. Journal of Medical Virology. 1-12.

Citation

Riskiyah: „PHBS HAJI - Tidak Merokok“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Monday, April 22, 2024.