Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article Lecet kornea

Lecet kornea

Ringkasan


Lecet kornea atau abrasi / erosi kornea merupakan luka di lapisan terluar dari kornea yang disebabkan oleh trauma. Lecet kornea ini memberikan gejala yang sangat tidak nyaman seperti nyeri hebat, mata merah, berair, silau dan sulit untuk membuka mata. Lecet kornea pada saat ibadah haji sering disebabkan oleh mengucek mata terlalu kuat atau ada benda asing yang ikut masuk ke dalam kemudian dikucek-kucek dengan kuat. Penanganan awal yang dilakukan untuk lecet kornea adalah menutup mata dan tidak boleh sembarang diberikan tetes mata karena akan memperparah luka dan segera mungkin dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diobservasi tingkat keparah luka dan adanya benda asing

Lecet kornea adalah luka tumpul pada kornea yang mengenai lapisan epitel dan menyebabkan nyeri mata yang parah. Lecet kornea dapat disebabkan oleh berbagai mekanisme, seperti cederalangsung, benda asing, lensa kontak, dan korosi berulang. Insiden tahunan lecet kornea di seluruh dunia sebesar 1,57%.
Lecet kornea merupakan salah satu penyakit paling sering mata merah setelah konjungtivitis dan perdarahan konjungtiva dan juga merupakan penyebab paling umum dari penyakit mata di unit gawat darurat. Pada jemaah haji, lecet kornea dapat terjadi karena angin dan debu kencang atau kebiasaan mengucek mata. Lecet kornea ini diperparah oleh adanya sindroma mata
kering.1 BMJ Best Practice (2018) 2J.P, Ehlers (2011) 3P.M, Karpecki

Tampilan lecet korna
Sumber: Corneal Abration and Erosion, 2020

Keluhan lecet kornea yang muncul berupa mata merah, nyeri hebat, mata berair, kepekaan terhadap cahaya meningkat. Kita juga perlu mencurigai adanya riwayat trauma mata yang mengarah pada lecet kornea. Lecet kornea jarang disertai kotoran mata sehingga dapat dibedakan dari konjungtivitis. 4W, Laila (2015) 5A, Verma., FH, Khan (2018)

Penanganan Lecet Kornea


Penanganan pertama jika didapatkan tiga gejala seperti mata berair, takut atau nyeri jika terkena cahaya, serta kelopak mata atas dan bawah menyempit yang merupakan tanda khas dari lecet kornea adalah tutup mata (patching). Pada lecet kornea, dilarang keras untuk memberikan obat tetes mata yang mengandung kortikosteroid yang dapat menambah lecet kornea semakin luas dan dalam karena kortikosterois tetes mata dapat menghambat penutupan lapisan kornea (reepitelisasi). Tetes air mata buatan dan penutupan mata (patching) dapat diberikan untuk tahap awal sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan. 6D, Willmann., SW, Melanson (2017) 7JL, Wipperman., JN, Dorsch (2013)

Notes

  • 1
    BMJ Best Practice (2018)
  • 2
    J.P, Ehlers (2011)
  • 3
    P.M, Karpecki
  • 4
    W, Laila (2015)
  • 5
    A, Verma., FH, Khan (2018)
  • 6
    D, Willmann., SW, Melanson (2017)
  • 7
    JL, Wipperman., JN, Dorsch (2013)

Bibliographical Entries

  • Laila W. (2015). Characteristics and management of pediatric ocular trauma. Ophthalmology Indonesia. 74-79.
  • Verma A, Khan FH. (2018). Corneal abrasion. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1195402-overview.2017 [cited 2018 November 9]
  • BMJ Best Practice. (2018). Corneal abrasions. [cited 2018 November 9]. Available from: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/500
  • Willmann D, melanson SW. (2017). Corneal injury. StatPearls NCBI :1-5
  • Wipperman JL, Dorsch JN. (2013). Evaluation and management of corneal abrasions. American Academy of Family Physicians. 87(2):115-122
  • Karpecki, P. M. (2015). Kanski’s clinical ophthalmology : A systematic approach. Optometry and Vision Science, 92(10). e386.doi:10.1097/opx.0000000000000737
  • Ehlers, J.P. (2011). The wills eye manual : Office and emergency room diagnosis and treatment of eye disease 5 th edition. Lippincolt and wilkins

Citation

Yuliono Trika Nur Hasan: „Lecet kornea“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,