Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article Kulit Kering

Kulit Kering

  • Version 1.0
  • Published Wednesday, April 17, 2024

Ringkasan


Kulit kering, bersisik merupakan keluhan umum yang banyak dirasakan oleh para jemaah haji. Keluhan tersebut sering disertai dengan keluhan gatal. Penyebab kulit kering adalah karena cuaca di Arab Saudi yang sangat panas, atau sangat dingin dengan kelembaban yang sangat rendah. Selain itu banyaknya pengeluaran cairan melalui keringan dan kurangnya asupan minum juga turut menjadi penyebab kulit kering. Oleh karena itu para jemaah haji harus mengetahui persiapan untuk mencegah terjadinya gangguan kulit kering dan gatal yang dapat mengganggu ibadah selama di tanah suci

Dua kota suci umat Islam, Mekah dan Medinah memiliki perbedaan suhu antara siang hari dan malam hari yang sangat ekstrim. Musim panas mencapai puncaknya pada bulan Juli dan Agustus. Suhu siang hari dapat mencapai 55⁰C, sedangkan kelembaban di Arab jauh lebih rendah daripada di Indonesia. Ditambah dengan aktivitas fisik, akan banyak merangsang pengeluaran cairan melalui keringat. Musim dingin mencapai puncaknya pada bulan Desember-Januari. Pada musim dingin, diperkirakan suhu di Mekah dapat mencapai 14⁰C. Dalam kondisi udara dingin, umumnya orang mengurangi minum karena khawatir harus sering ke kamar mandi. Padahal hal ini kurang tepat. Udara dingin dan kelembaban yang rendah di Arab Saudi akan meningkatkan proses penguapan cairan tubuh1. 1M.A, Firmansyah (2013)

Asupan air yang kurang maupun banyaknya pengeluaran cairan melalui keringat akan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Untuk mengatasi udara dingin, seringkali orang mengkonsumsi kopi sebagai upaya menahan dingin. Padahal kopi justru meningkatkan diuresis, yaitu pengeluaran air kemih yang berlebih, dan hal ini turut mendorong terjadinya dehidrasi1. Perjalanan yang Panjang berjam-jam dari Indonesia ke Arab Saudi juga meningkatkan potensi kita kekurangan cairan. Berdasarkan kesaksian Kepala Pusat Kesehatan Haji, masih banyak jemaah haji yang kurang banyak minum dan makan buah-buahan. Padahal keduanya tersedia di hotel masing-masing dan mudah didapatkan. 2Widyawati (2019)

Dehidrasi tubuh menyebabkan penurunan kadar air di kulit. Sehingga kulit akan nampak kering dan bersisik. Hal ini biasanya disertai dengan keluhan subjektif gatal pada kulit. Timbulnya rasa gatal mendorong untuk melakukan garukan. Efek paling umum dari kebiasaan menggaruk adalah munculnya “siklus gatalgarukan”. Semakin digaruk, bahan aktif histamin dalam tubuh semakin banyak dikeluarkan, sehingga rasa gatal akan semakin parah. Selain itu, lapisan kulit atas (stratum korneum) juga akan menjadi sisik yang terkelupas dengan berbagai ukuran. Sehingga menyebabkan timbulnya keluhan kulit kering bersisik dan gatal. 3C.S, Moningea., M. Takamoori, (2020)

Keluhan gatal yang muncul akibat kulit kering tentu akan sangat mengganggu ibadah di tanah suci. Oleh karena itu, para jemaah haji harus memperhatikan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mencegah terjadinya kulit kering: 4T.R, Yunita (2019)

1. Banyak minum air putih
Jemaah Indonesia biasnaya takut banyak minum karena takut buang air kecil. Padahal di masjid Nabawi banyak toilet. Kecuali pada Jemaah dengan penyakit tertentu yang tidak boleh banyak minum. Tim Promotif Preventif (TPP) yang ditugaskan di sektor bandara bertugas menyambut dan mengedukasi para calon jemaah haji untuk menerapkan Gerakan minum air Bersama. Jemaah dianjurkan untuk menim air sesering mungkin, khususnya air zam-zam atau air mineral. Gerakan minum air Bersama dilakukan di jam 10, jam 12, jam 2 dan jam 4 (Widyawati, 2018). Tentunya selain di jam tersebut, jemaah juga diharuskan minum air secara mandiri untuk memebuhi kebutuhan cairan tubuhnya. Berjalan di tengah teriknya matahari dapat dengan mudah menyebabkan tubuh kehilangan 2-3 liter air. Sehingga jemaah perlu menambahkan 2-3 liter air untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, ditambah 2,5 liter air sebagai kebutuhan cairan harian. 5R. Rizki (2020)

Gerakan Minum Air
Sumber: Widyawati, 2018

2. Gunakan pelembab
Selama di tanah suci, usahakan untuk selelu menggunakan pelembab pada kulit maupun pada bibir. Dapat digunakan moisturizer wajah, body lotion dan lip balm. Hal tersebut penting untuk menambah kelembaban kulit dan menahan penguapan air dari lapisan kulit yang terjadi akibat suhu panas dan kering. Gunakan pelembab segera setelah mandi, minimal 2 kali sehari dan dapat diulang sesering mugkin4. Pelembab yang cocok digunakan adalah pelembab yang banyak dijual di Bin Dawood atau Al Nahdi.

3. Gunakan face mist
Face mist berbentuk air dapat digunakan untuk menambah kelembaban kulit. Produk ini biasanya digunakan dengan cara menyemprotkan cairan ke wajah dengan jarak 20 cm. Selain menambah kelembaban kulit, face mist juga membantu membuat kulit terasa lebih segar. Hindari penggunaan face mist yang mengandung alkohol karena justru akan membuat kulit semakin kering. 6T.R, Yunita (2019)

4. Gunakan sabun yang memiliki pelembab
Ketika berada di tanah suci, usahakan untuk menggunakan sabun yang mengandung tinggi pelembab. Hal ini dapat membantu melembabkan kulit selama berada di lingkungan dengan suhu panas, hindari penggunaan sabun
antiseptik karena akan membuat kulit semakin kering. 7ibid

5. Hindari mandi dengan air panas
Di penginapan atau di hotel-hotel di dua tanah suci, disediakan air mandi panas dan dingin. Usahakan mandi dengan suhu ruangan atau netral. Hal ini akan membuat kulit tidak banyak kehilangan air. Terlalu sering atau lama mandi dengan air panas akan membuat kulit semakin kering. 8ibid

Notes

  • 1
    M.A, Firmansyah (2013)
  • 2
    Widyawati (2019)
  • 3
    C.S, Moningea., M. Takamoori, (2020)
  • 4
    T.R, Yunita (2019)
  • 5
    R. Rizki (2020)
  • 6
    T.R, Yunita (2019)
  • 7
    ibid
  • 8
    ibid

Bibliographical Entries

  • Widyawati. (2019). Gerakan minum air bersama jemaah haji Indonesia. http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190713/5730848/gerakan-minum-air-bersama-jemaah-haji-indonesia/
  • Widyawati, (2018). Jangan anggap sepele, minum air putih diharuskan selama ibadah haji.  http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis- media/20180719/0126840/jangan-anggap-sepele-minum-air-putihdiharuskan-ibadah-haji/
  • Firmansyah DMA. (2013). Kebutuhan nutrisi dan cairan untuk jemaah haji. 26(1):39–45.
  • Moningea, C.S., Tominaga, M., Takamooori, K., (2020). Mechanisms and management of itch in dry skin. Acta Derm Venereol 100: adv00024
  • Rizki, R. (2020). Tips mencegah dehidrasi saat ibadah haji. https://hellosehat.com/hari-raya/mencegah-dehidrasi-saat-ibadahhaji/#gref

Citation

Alvi Milliana: „Kulit Kering“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Wednesday, April 17, 2024.