Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article Kebugaran Otot - Ketahanan Otot

Kebugaran Otot - Ketahanan Otot

  • Version 1.0
  • Published Tuesday, April 16, 2024

Ringkasan


Pada saat melaksanakan ibadah haji, durasi untuk melakukan aktivitas fisik akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu diperlukan ketahanan otot yang optimal agar jemaah haji dapat melaksanakan berbagai aktivitas fisik selama ibadah haji dengan baik. Ketahanan otot yang optimal dapat dihasilkan dari beberapa model latihan.

Ketahanan Otot


Ketahanan otot merupakan kemampuan kelompok otot tertentu untuk melakukan kontraksi otot berulang selama periode waktu tertentu untuk menimbulkan kelelahan otot, atau untuk mempertahankan persentase maksimal dari kontraksi dalam jangka waktu yang lama. 1W Kluwer, L Williams, Wilkins (2008) Ketahanan, sebagian besar, bergantung kepada dukungan nutrisi terhadap otot terutama kandungan gula yang tersimpan dalam otot sebelum periode kerja fisik. Seseorang dengan diet tinggi karbohidrat menyimpan lebih banyak glikogen dalam otot daripada seseorang dengan diet campuran maupun diet tinggi lemak. Oleh karena itu, ketahanan sangat meningkat melalui diet tinggi karbohidrat. 2AC Guyton and JE Hall (2016)

Pada pelaksanaan ibadah haji, dibutuhkan ketahanan otot yang optimal karena banyak tahapan ibadah dan aktivitas yang harus dilakukan dengan durasi waktu yang lama, seperti tawaf, sai, naik turun tangga, membawa barang bawaan, dan lain sebagainya. Para calon jamaah haji dan jamaah haji yang umumnya beruisia lanjut, terjadi beberapa perubahan pada keadaan ototnya yang dapat mempengaruhi tingkat ketahanan otot. Perubahan yang terjadi diantaranya adalah penurunan jumlah dan ukuran serabut otot, atropi pada beberapa serabut otot dan hipertropi pada beberapa serabut otot yang lain, peningkatan jaringan lemak dan jaringan penghubung dan lain-lain mengakibatkan efek negatif. Efek tersebut adalah penurunan kekuatan, penurunan fleksibilitas, perlambatan waktu reaksi dan penurunan kemampuan fungsional. 3RB Bonder, Wagner MB (1994)

Kelompok otot pada anggota gerak bawah yang penting dalam fungsi mobilitas adalah kelompok otot yang terletak pada paha, meliputi : quadrisep femoris, iliopsoas, dan plantar fleksor Kelompok otot quadrisep dan iliopsoas mempunyai peran utama saat kaki pada bagian awal kontak dengan tanah. Otot quadriseps femoris merupakan otot besar yang membentuk kontur paha bagian depan. Otot quadriseps femoris terdiri dari empat otot yaitu (1) otot rectus femoris, (2) otot vastus lateralis, (3) otot vastus medialis, dan (4) otot vastus intermedius. Fungsi utama otot quadriseps femoris atau otot paha adalah sebagai penggerak sendi lutut. 4B Utomo (2010)

Tampak depan otot quadrisep femoralis
Sumber : Utomo B, 2020

Latihan ketahanan otot


Latihan ketahanan otot lengan bagi calon jemaah haji yang sesuai adalah dengan latihan mengangkat beban yang terbuat dari benda apapun. Berat beban sebaiknya ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan demikian juga dengan frekuensi latihan. Sedangkan untuk latihan ketahanan otot kaki dapat dilakukan dengan latihan berjalan atau jogging dengan peningkatan durasi secara bertahap.

Pengukuran ketahanan otot
Tes 1 Repetition Maximim (RM) merupakan suatu metode yang populer dalam mengukur ketahanan otot. 5RP Di Fabio (2001) Sebelum dilakukan tes RM perlu dilakukan pengukuran nilai 1 RM dari seseorang, prosedurnya dapat dengan duduk di kursi, posisi tungkai bawah menggantung kemudian tungkai bawah diberi
beban sub maksimal dan bergerak meluruskan lutut. Jumlah pengulangan yang dapat dilakukan dalam beban sub maksimal selanjutnya dimasukkan dalam Diagram Holten maka dapat diketahui 1 RM.

Diagram Holten
Sumber : Herman, S, Kiely,2005

Tes daya tahan otot menggunakan beban 40% dari 1RM. Otot paha dikontraksikan secara konsentrik dan eksentrik. Kontraksi konsentrik secara cepat dan kontraksi eksentrik secara perlahan. Jumlah frekuensi pengulangan yang dapat dilakukan merupakan nilai daya tahan otot. 6Herman, Kiely S., D.K Leveille, O’Neill,S., Cyberey, E., J.F. Bean S. (2005)

Notes

  • 1
    W Kluwer, L Williams, Wilkins (2008)
  • 2
    AC Guyton and JE Hall (2016)
  • 3
    RB Bonder, Wagner MB (1994)
  • 4
    B Utomo (2010)
  • 5
    RP Di Fabio (2001)
  • 6
    Herman, Kiely S., D.K Leveille, O’Neill,S., Cyberey, E., J.F. Bean S. (2005)

Bibliographical Entries

  • Kluwer W, Williams L, wilkins. (2008). ACSM’s health related physical fitness assessment manual. Second Edition. Philadelphia: ACSM
  • Bonder RB, Wagner MB. (1994). Functional performance in older adults. Philadelpia : FA Davis Company
  • Guyton AC and Hall JE. (2016). Guyton dan Hall buku ajat fisiologi kedokteran. Edisi Revisi Berwarna Ke-12. Singapore : Elsevier
  • Utomo B. (2010). Hubungan antara kekuatan otot dan daya tahan otot anggota gerak bawah dengan kemampuan fungsional lanjut usia.  Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
  • Di Fabio RP. (2001). One repetition maximum for older persons : is it Safe? Journal Orthopedic Sport Physical Therapy. Volume 31.
  • Herman, S, Kiely, D.K, Leveille, S, O’Neill, E, Cyberey, S, Bean, J.F. (2005). Upper and lower limb muscle power relationship in mobility-limited older adults. The Journals of Gerontology Series A: Biological Sciences and Medical Sciences. Volume 60.

Citation

Risma Aprinda Kristanti: „Kebugaran Otot - Ketahanan Otot“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Tuesday, April 16, 2024.