Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article Kebugaran Otot – Kekuatan Otot Kaki

Kebugaran Otot – Kekuatan Otot Kaki

  • Version 1.0
  • Published Tuesday, April 16, 2024

Ringkasan


Dalam kegiatan haji dibutuhkan kekuatan kaki yang optimal karena selama pelaksanaan ibadah haji, kaki akan dipergunakan untuk berbagai aktivitas. Beberapa latihan dapat digunakan untuk melatih kekuatan kaki bagi calon jemaah haji, selain itu terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan kaki.

Kekuatan otot


Kekuatan otot merupakan kekuatan maksimal yang dihasilkan dari otot atau kelompok otot tertentu. Kekuatan otot bersifat spesifik untuk masing-masing kelompok otot, tipe kontraksi (statis atau dinamis; kosentris atau eksentris), kecepatan kontraksi, dan sudut sendi yang diuji. Penilaian kekuatan otot biasanya digunakan untuk tujuan : 1) menilai kebugaran otot, 2) identifikasi kelemahan otot, 3) monitoring kemajuan proses rehabilitasi, 4) mengukur efektivitas latihan. Kekuatan otot ditentukan terutama oleh ukurannya, dengan daya kontraktilitas maksimal antara 3 dan 4 kg/ cm2 pada suatu daerah potongan melintang otot. 1AC Guyton, JE Hall (2016) Pada kegiatan ibadah haji kekuatan otot kaki sangat diperlukan misalnya saat melakukan tawaf, melontar jumroh, naik turun tangga, kegiatan yang banyak berdiri dan berjalan, membawa barang bawaan dan lain sebagainya.

Latihan kekuatan otot kaki


Pada prinsipnya latihan adalah memberikan tekanan fisik secara teratur, sistematik, berkesinambungan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan fisik. Bagi calon jemaah haji yang sebagian besar berusia lanjut, terdapat prosedur yang dapat digunakan untuk melatih kekuatan otot kaki. Latihan yang dapat dilakukan misalnya aktivitas gerakan berdiri dari kursi kemudian ditahan selama beberapa detik, dilakukan berulang-ulang. 2RL Ambardini (2020)

Latihan kekuatan otot kaki
Sumber : Ambardini, 2020

Pada saat berada di tanah suci, jemaah haji dapat melakukan latihan fisik di ruangan dengan ventilasi dan cahaya yang cukup atau di tempat terbuka, di atas permukaan lantai yang rata dan tidak licin. Untuk melatih kekuatan kaki, dapat dilakukan dengan jalan kaki, waktu terbaik yang digunakan adalah setelah sholat subuh (pukul 05.00-05.30) atau pada sore hari (pukul 17.00 – 17.30) agar tubuh dapat melakukan penyesuaian terhadap suhu dingin dan kelembaban yang rendah. Latihan fisik tidak dianjurkan pada siang hari karena keadaan lingkungan yang panas terutama saat musim panas dapat memperburuk faktor risiko.

Latihan penguatan otot sebaiknya dilakukan dua hari dalam seminggu dengan istirahat diantara sesi untuk masing-masing kelompok otot. Latihan untuk membentuk kekuatan otot menggunakan tahanan atau beban dilakukan dengan 10 sampai 12 repetisi untuk masing-masing latihan. Intensitas latihan meningkat seiring dengan meningkatnya kemampuan individu, Jumlah repetisi harus ditingkatkan sebelum beban ditambah. Waktu yang dibutuhkan adalah satu set latihan dengan 10 sampai 15 kali repetisi. 3ibid

Pengukuran kekuatan otot kaki


Pengukuran kekuatan otot kaki dapat menggunakan beberapa metode, akan tetapi, bagi calon jemaah haji yang sebagian besar adalah lanjut usia, metode yang paling sesuai adalah menggunakan alat yang disebut leg dynamometer dengan prosedur pengukuran sebagai berikut :4 KONI (1999)

  1. Subjek yang akan diukur kekuatan otot kakinya memakai pengikat pinggang, kemudian berdiri dengan membengkokkan kedua lututnya hingga membentuk sudut ±450, kemudian alat pengikat pinggang tersebut dikaitkan pada leg dynamometer.
  2. Setelah itu subjek berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya.
  3. Setelah subjek meluruskan kedua tungkainya dengan maksimum, lalu dilihat jarum pada alat leg dynamometer menunjukkan angka berapa.
  4. Angka tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai subjek.
  5. Skor terbaik dari tiga kali pengukuran dicatat sebagai skor dalam satuan kg, dengan tingkat ketelitian 0,5 kg.
Leg dynamometer
Sumber : habdirect.uk.co

Klasifikasi Kekuatan Otot Kaki 5W Oce (2011)


Notes

  • 1
    AC Guyton, JE Hall (2016)
  • 2
    RL Ambardini (2020)
  • 3
    ibid
  • 4
    KONI (1999)
  • 5
    W Oce (2011)

Bibliographical Entries

  • Ambardini RL. (2020). Aktivitas Fisik Pada Lanjut Usia. Disitasi pada 2020
  • Guyton AC and Hall JE. (2016). Guyton dan Hall buku ajat fisiologi kedokteran. Edisi Revisi Berwarna Ke-12. Singapore : Elsevier
  • KONI. (1999). Petunjuk tes pelaksanaan tes back and leg dynamometer.
  • Oce W. (2011). Sports science & fitness center dan kolam renang. Makalah disampaikan pada Seminar Tes dan Pengukuran Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan UNESA. 6-8 April 2011. Surabaya

Citation

Risma Aprinda Kristanti: „Kebugaran Otot – Kekuatan Otot Kaki“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Tuesday, April 16, 2024.