Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article Infeksi Tuberkulosis

Infeksi Tuberkulosis

  • Version 1.0

Ringkasan


Tuberkulosis adalah salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian di dunia. Sumber infeksi yang paling sering adalah manusia yang mengekskresikan dari saluran pernafasan sejumlah besar bakteri M. tuberculosis. Riwayat kontak (contoh dalam keluarga Jemaah haji) dan sering terpapar (petugas medis ) menyebabkan kemungkinan tertular melalui droplet.

Tuberkulosis


Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara (droplet). Infeksi TB umumnya bersifat asimtomatik dan laten 1WHO (2009).
Penyakit tuberkulosis paru dengan BTA positif merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian WHO, Jemaah haji banyak gagal berangkat ke tanah suci karena terinfeksi oleh tuberkulosis. Bagi emaah haji yang di diagnosis menderita tuberkulosis paru aktif (hasil laboratorium BTA positif) harus telah mendapatkan pengobatan dan di nyatakan tidak menular (hasil laboratorium BTA negatif) 2Kepala Pusat Kesehatan haji (2018). Kerentanan terhadap bakteri M. tuberculosis merupakan faktor yang ditentukan oleh risiko untuk mendapatkan infeksi dan munculnya penyakit klinis setelah infeksi terjadi. Orang berisiko tinggi terkena TB yaitu bayi, usia lanjut, kurang gizi, daya tahan tubuh yang rendah, dan orang yang mempunyai penyakit penyerta 3Division of Tuberculosis Elimination (2011).

M. tuberculosis terkandung di dalam droplet ketika penderita TB batuk, bersin atau berbicara. Droplet akan meninggalkan organisme yang cukup kecil untuk terdeposit di dalam alveoli ketika dihirup. Ketika berada di dalam alveoli, sistem imun akan merespon dengan mengeluarkan sitokin dan limfokin yang menstimulasi monosit dan makrofag. M. tuberculosis mulai berkembang biak di dalam makrofag. Dari beberapa makrofag tersebut meningkatkan kemampuan untuk membunuh organisme, sedangkan yang lainnya dapat dibunuh oleh basil. Setelah 1–2 bulan pasca paparan, di paru – paru terlihat lesi patogenik yang disebabkan oleh infeksi 4Volmink J, Garner P (2007).

Dalam upaya pengendalian TB secara nasional (terutama calon jemaah haji) maka diagnosis TB paru untuk orang dewasa ditegakkan terlebih dahulu dengan pemeriksaan bakteriologis yaitu pemeriksaan mikroskopis langsung, biakan dan tes cepat. Apabila pemeriksaan secara bakterilogis negatif maka penegakkan diagnosis TB dengan pemeriksaan foto toraks. Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja karena foto toraks tidak selalu memberikan gambaran yang spesifik. pada TB paru dan tidak dibenarkan mendiagnosis TB dengan tes tuberkulin saja. Untuk kepentingan diagnosis dengan cara pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung dari penderita TB dengan contoh uji dahak SPS (sewaktu – pagi – sewaktu) 5Brien R. (1994).

Notes

  • 1
    WHO (2009)
  • 2
    Kepala Pusat Kesehatan haji (2018).
  • 3
    Division of Tuberculosis Elimination (2011)
  • 4
    Volmink J, Garner P (2007).
  • 5
    Brien R. (1994)

Bibliographical Entries

  • Division of Tuberculosis Elimination. (2011). Core curriculum on tuberculosis: What the clinician should know" (PDF) (edisi ke-5th). Centers  for Disease Control and Prevention (CDC), Division of Tuberculosis Elimination.
  • Volmink J, Garner P. (2007). "Directly observed therapy for treating tuberculosis". Cochrane Database  Syst Rev (4): 2007 CD003343. doi 10.1002/14651858.CD003343.pub3. PMID 17943789.
  • Brien R. (1994). "Drug-resistant tuberculosis: etiology, management and prevention". Semin Respir Infect. 1994.9 (2): 104–12. PMID 7973169
  • World Health Organization. (2009). "Epidemiology" (PDF). Global tuberculosis control: epidemiology, strategy, financing. hlm. 6–33. ISBN 978-92-4156380-2. Diakses tanggal 12 November 2009.  
  • Kepala Pusat Kesehatan haji. (2018). Petunjuk Teknis dan Pembinaan Jemaah haji.

Citation

Zainabur Rahmah: Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,