Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article Infeksi Bakteri Pada Kulit

Infeksi Bakteri Pada Kulit

  • Version 1.0

Ringkasan


Infeksi bakteri pada kulit adalah keluhan kulit yang diakibatkan oleh karena masuknya bakteri ke dalam kulit manusia, biasanya dapat didahului oleh proses perlukaan kecil misalnya garukan atau akibat cedera atau adanya kondisi sebelumnya yang menyebabkan terganggunya fungsi perlindungan kulit. Spesies bakteri yang dapat menimbulkan penyakit ini disebut dengan bakteri patogen. Beberapa bagian tubuh yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri adalah lubang hidung, pusar, saluran kencing dan vagina. Faktor-faktor yang dapat memicu meningkatnya jumlah bakteri di kulit antara lain : kebersihan (higiene) yang kurang, menurunnya daya tahan tubuh (misalnya akibat kurang gizi, penyakit kronis, diabetes melitus, atau riwayat keganasan), dapat juga diakibatkan oleh adanya penyakit kulit lainnya yang menyebabkan fungsi perlindungan dari kulit telah terganggu sehingga memudahkan masuknya bakteri. Pada jemaah haji yang sedang melakukan ibadah risiko untuk menderita infeksi bakteri pada kulit meningkat karena udara yang panas, keringat berlebih, tertutup pakaian dengan rapat dan juga akibat gesekan pada area lipatan. Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan (misalnya kebiasaan mencuci tangan, menjaga kebersihan pakaian dan alat sholat) serta pengobatan yang sesuai akan memberikan kesembuhan yang tinggi 1Prawitasari S. (2018), 2Djuanda A. (2017).

Infeksi Bakteri


Infeksi bakteri atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai pioderma, merupakan istilah yang digunakan untuk infeksi yang terjadi pada kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh bakteri piogenik. Ada 2 bakteri terbanyak yang menyebabkan infeksi kulit pada manusia, yakni golongan Staphylococcus dan Streptococcus. Lokasi terbanyak adalah tungkai bawah. Berbagai faktor seperti kemiskinan, malnutrisi, kepadatan penduduk, dan higienisitas yang buruk memiliki peranan yang penting pada terjadinya infeksi bakteri. Selain itu adanya penyakit lain yang menyebabkan terganggunya faktor perlindungan kulit misalnya dermatitis, gigitan serangga, cedera kulit, atau infeksi jamur dapat meningkatkan risiko timbulnya infeksi bakteri. Pengobatan dengan antibiotika yang sesuai serta menjaga kebersihan dengan pola hidup sehat dapat memberikan kesembuhan yang baik bagi penderita 3ibid.

Folikulitis


Folikulitis merupakan infeksi bakteri pada daerah folikel rambut yang biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Lokasi tersering timbulnya folikulitis adalah di daerah berambut, terutama pada anggota gerak yang aktif yakni di daerah tungkai bawah. Selain itu keluhan bisa juga timbul di area dagu, ketiak, pantat dan area genitalia. Adanya riwayat garukan atau gesekan serta cedera pada kulit menyebabkan mudahnya terjadi infeksi ini. Keluhan yang timbul biasanya berupa rasa gatal dan panas. Kemudian timbul lenting berisi nanah, dapat dimulai dari daerah pangkal dari rambut atau biasanya di bagian tengah dari lenting tersebut didapatkan rambut yang muncul. Gejala panas badan jarang ditemukan pada kondisi ini 4ibid.

Furunkel / Karbunkel


Furunkel atau karbunkel merupakan infeksi yang terjadi pada folikel rambut dan jaringan sekitarnya. Biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Gejala yang dapat timbul adalah munculnya benjolan pada kulit yang berbentuk seperti kerucut dan bagian tengahnya mengalami perlunakan akibat terbentuknya nanah. Keluhan disertai dengan rasa nyeri, kadang juga didapatkan keluhan panas badan, mual dan rasa

lemas pada badan. Pada benjolan tersebut dapat ditemukan Sumber:Dok.pribadi beberapa lubang yang masing-masing dapat mengeluarkan nanah. Akibat infeksi yang hebat tersebut biasanya dapat timbul bekas luka pada area bekas terjadinya benjolan. Daerah yang sering terjadi gesekan misalnya ketiak dan pantat merupakan area paling sering timbulnya furunkel atau karbunkel ini. Biasanya risiko meningkat pada orang-orang dengan riwayat diabetes melitus, orang-orang yang memiliki riwayat alergi di keluarga, orang-orang dengan kondisi malnutrisi, orang-orang dengan penyakit autoimun, atau orang-orang yang sedang dalam terapi dengan obat-obatan anti radang yang lama 5ibid 6PERDOSKI (2017)

Notes

  • 1
    Prawitasari S. (2018),
  • 2
    Djuanda A. (2017)
  • 3
    ibid
  • 4
    ibid
  • 5
    ibid
  • 6
    PERDOSKI (2017)

Bibliographical Entries

  • Djuanda A. Pioderma. (2017). Ilmu kesehatan kulit dan kelamin. Edisi ke 7. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Hal 71-77.
  • Prawitasari S. Pioderma. (2018). Intisari ilmu kesehatan kulit dan kelamin. Edisi ke 1. Malang : UB Press. Hal. 89-94.
  • Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI).(2017). Pioderma. Panduan Praktik Klinis. Jakarta. Hal 122-126.

Citation

Prida Ayudianti: Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,