Blefaritis
- Version 1.0
Table of Contents
Ringkasan
Blefaritis atau radang kelopak mata merupakan peradangan di tepi kelopak mata yang tersering pada area bulu mata yang disebabkan oleh bakteri dan bisa juga karena alergi. Peradangan ini sering didapatkan pada orang – orang mempunyaifactor risiko seperti usia lanjut, kencing manis, menderita mata kering, pemakaian obat tetes mata tertentu, dan pemakaian lensa kontak. Pada saat pelaksaan haji, risiko terkena peradangan ini akan meningkat karena kondisi yang panas dan udara berpasir serta higienitas yang kurang karena jadwal yang padat. Gejala paling sering dai peradangan ini adalah gatal dan nyeri di tepi kelopak mata disertai berair, ketombe dan kemerahan tepi kelopak mata. Penanganan awal untuuk peradangan ini adalah pemberian tetes mata mata antibiotic baik dengan atau tanpa steroid, air mata buatan.
Blefaritis
Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata terutama kelopak mata bagian tepi (margin). Kelopak bunga sering meradangmata. Peradangan berbentuk tukak (ulkus) atau ketombe (skuama) yang berkaitan dengan folikel dan kelenjar rambut. Blepharitis ditandai dengan penumpukan minyak yang berlebihan di kelenjar dekat kelopak mata, dimana lingkungan yang disukai untuk bakteri tumbuh. Pada penelitian didapatkan bahwa prevalensi kasus blefaritis pada saat ibadah haji sebesar 5,1%. 1Al malki, M. S. (2016). 2Ehlers, J.P. (2011).
Secara garis besar blefaritis dibagi menjadi 2 yaitu : 3ibid. 4Karpecki, P. M.
- Blefaritis anterior (depan): peradangan terdapat di tepi kelopak mata di sekitar tempat tumbuhnya bulu mata. Peradangan ini disebabkan oleh infeksi bakteri seperti bakteri stafilokokus dan seborrheik. Golongan bakteri stafilokokus yang paling sering adalah Stafilokokus aureus, yang menyebabkan lesi ulseratif, dan Stafilokokus epidermidis atau stafilokokus koagulase-negatif. Blefaritis seboroik (non-ulseratif) pada umumnya bersamaan dengan infeksi Pityrosporum ovale. 5Ehlers, J.P. (2011). 6Karpecki, P. M.
- 2. Blefaritis posterior: melibatkan kelopak mata bagian dalam (bagian basah dari kelopak mata yang kontak dengan mata). Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar lemak. Dua penyakit kulit yang dapat menyebabkan blepharitis posterior adalah rosacea dan ketombe (dermatitis seboroik). 7Ehlers, J.P. (2011). 8Karpecki, P. M.
Blefaritis merupakan penyakit kronis atau menahun yang dapat disebabkan infeksi dan alergi. Blefaritis alergi disebabkan oleh debu, asap, bahan kimia, iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi bakteri yang menyebabkan blefaritis disebabkan oleh bakteri stafilokokus, streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Berdasarkan gambaran klinis bentuknya, blefaritis terbagi blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis. 9Ehlers, J.P. (2011). 10Ilyas HS, Yulianti SR (2014)
Faktor risiko yang menyebakan terjadinya blefaritis adalah higine yang buruk, sindroma mata kering, diabetes mellitus, riwayat alergi, pemakaian kosmetik sekitar area mata, pemakaian lensa kontak, usia lanjut, pemakaian obat tetes mata tertentu seperti anti glaucoma, lingkungan panas dan berdebu. 11Ehlers, J.P. (2011). 12Ilyas HS, Yulianti SR (2014) 13Karpecki, P. M.
Gejala paling sering yang didapatkan adalah gatal, nyeri, kelopak mata merah, bengkak, sakit, keluar kotoran mata lengket, mata berair. Blefaritis sering disertai dengan infeksi konjungtiva (konjungtivitis) dan infeksi kornea (keratitis). Pencegahan yang diambil untuk penyakit adalah menjaga higienitas area mata, memakai kacamata hitam pada kondisi panas dan berdebu, sering memberikan tetes air mata buatan pada orang yang berisiko terkena blefaritis. Langkah awal penanganan pada kasus blefaritis adalah membersihkan dengan garam fisiologik hangat atau air steril, dan kemudian diberikan antibiotik atau juga dapat diberikan kortikosteroid tetes mata. 14Ehlers, J.P. (2011). 15Ilyas HS, Yulianti SR (2014) 16Karpecki, P. M.
Notes
- 1Al malki, M. S. (2016).
- 2Ehlers, J.P. (2011).
- 3ibid.
- 4Karpecki, P. M.
- 5Ehlers, J.P. (2011).
- 6Karpecki, P. M.
- 7Ehlers, J.P. (2011).
- 8Karpecki, P. M.
- 9Ehlers, J.P. (2011).
- 10Ilyas HS, Yulianti SR (2014)
- 11Ehlers, J.P. (2011).
- 12Ilyas HS, Yulianti SR (2014)
- 13Karpecki, P. M.
- 14Ehlers, J.P. (2011).
- 15Ilyas HS, Yulianti SR (2014)
- 16Karpecki, P. M.
Bibliographical Entries
- Karpecki, P. M.. Kanski's Clinical Ophthalmology : A Systematic Approach. Optometry and Vision Science, 92(10), 2105. e386.doi:10.1097/opx.0000000000000737
- Ehlers, J.P. (2011). The wills eye manual : Office and emergency room diagnosis and treatment of eye disease 5 th edition. Lippincolt and wilkins
Citation
Yuliono Trika Nur Hasan: Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,