Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article Farmasi

Farmasi

  • Version 1.0
  • Published Thursday, April 18, 2024

Manusia yang hidup ribuan tahun yang lalu selalu hidup berkelompok dan senantiasa berpindah-pindah tempat (nomaden). Dengan kehidupan yang tidak menetap itulah sehingga kemungkinan terserang berbagai penyakit menghantui mereka. Dengan segala keterbatasan pengetahuan yang  dimiliki,  mereka menyangka jika suatu penyakit menyerang, itu merupakan kutukan dari dewa atau masuknya roh jahat ke dalam tubuh. Penyembuhan biasanya dilakukan dengan mantra- mantra, atau sedikit lebih maju dengan menggunakan ramuan tumbuhan.

Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi. Seorang dokter yang mendignosis penyakit, juga sekaligus merupakan seorang “Apoteker” yang menyiapkan obat. Semakin lama masalah penyediaan obat semakin rumit, baik menyiapkan bahan-bahannya maupun pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian tersendiri. Pada tahun1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu direnungkan adalah bahwa akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama.

Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para Tabib dan pengobatan tradisional. Buku tentang bahan obat-obatan pertama kali ditulis di Cina. Kemudian sekitar tahun 400 SM berdiriliah  sekolah kedokteran di Yunani. Salah seorang muridnya adalah Hipocrates yang menempatkan profesi sebagai Tabib, dengan berjalan waktu ilmu farmasi secara perlahan berkembang sampai saat ini.

Farmasi sendiri didefinisikan sebagai profesi yang menyangkut seni dan ilmu penyediaan bahan obat, dari sumber alam atau sintetik yang sesuai, untuk digunakan pada pengobatan dan pencegahan penyakit. Selain sebagai profesi menyangkut seni dan ilmu penyediaan, farmasi ini juga merupakan profesi kesehatan yang meliputi kegiatan dibidang produksi, pengolahan, pengembangan, distribusi obat, peracikan, dan informasi obat. Tidak hanya meracik, tetapi disini juga harus mengetahui bagaimana penggunaan obat- obatan tersebut secara aman, baik dan benar.

Kata farmasi diturunkan dari bahasa Yunani “pharmacon”, yang berarti racun atau obat. Oleh karena itu seorang ahli farmasi (Pharmacist) adalah orang yang paling mengetahui tentang obat. Ia satu-satunya ahli mengenai obat, karena pengetahuan keahlian mengenai obat memerlukan pengetahuan yang  mendalam  mengenai semua aspek kefarmasian seperti yang tercantum pada definisi di atas.

Bibliographical Entries

  • Monash University. (1992). College Handbook. The Office of University Development for the Victorian College of Pharmacy, Melbourne, Victoria.
  • University of Minnesota. (2001). College of pharmacy catalog. The Regents of the University of Minnesota, Catalog On Line.
  • American Pharmaceutical Association, The National Professional Society of Pharmacicts. The final report of the task force on pharmacy education, Washington DC.

Citation

Tim Prodi Sarjana Farmasi FKIK UIN Malang: „Farmasi“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Thursday, April 18, 2024.