PHBS – Pola Makan Gizi Seimbang
- Version 1.0
- Published Friday, April 19, 2024
Table of Contents
Ringkasan
Pola makan bagi jemaah haji harus menerapkan pola makan gizi seimbang untuk mencukupi kebutuhan gizi dan menjaga daya tahan tubuh selama kegiatan haji.
Haji termasuk kegiatan fisik yang berat. Pola makan jemaah haji merupakan salah satu unsur penting dalam mendukung kelancaran kegiatan haji. Tujuan pemenuhan asupan gizi antara lain untuk menjaga daya tahan tubuh dan kekuatan fisik.
Gizi Seimbang
Salah satu pola makan yang dianjurkan adalah menerapkan asupan gizi seimbang. Menurut PMK No 41 tahun 2014 tengtang Pedoman Gizi Seimbang, gizi seimbang merupakan pengkonsumsian makanan memiliki kandungan gizi sesuai kebutuhan.1Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2014) Bentuk gizi seimbang divisualisasikan dengan tumpeng gizi seimbang dengan berdasarkan 4 prinsip yaitu makanan yang beragam, pentingnya aktivitas fisik dan olahraga, menerapkan pola hidup bersih dan sehat dan menjaga berat badan ideal.
Terdapat 10 pesan gizi seimbang berdasarkan Kemenkes RI, yaitu:2Kementrian Kesehatan RI. (2014)
- Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
- Batasan konsumsi panganan manis, asin dan berlemak
- Lakukan aktivitas fisik cukup dan pertahankan berat badan
- Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
- Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
- Biasakan sarapan pagi
- Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
- Banyak makan buah dan sayur
- Biasakan membaca label pada kemasan pangan
- Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
Sumber: Kemenkes RI
Tumpeng Gizi Seimbang
Gizi seimbang digambarkan dengan sebuah tumpeng yang terdapat 4 lapisan dari bawah keatas dengan semakin keatas lapisan semakin kecil. Setiap lapisan pada tumpeng terlihat jumlah porsi yang dianjurkan. Terlihat bahan pangan yang pada lapisan paling atas gula, garam dan minyak dibutuhkan sedikit
sekali atau dibatasi.
Lapisan paling atas
- Garam Gula dan minyak
- Garam : maksimal 2000 mg natrium (1 sendok teh)3Unit Gizi RSCM Kencana (2012)
- Gula : maksimal 50 gram (4 sedok makan)
- Minyak : maksimal 67 gram (5 sendok makan)
Lapisan kedua (2 – 4 porsi)
- Lauk hewani : 1 porsi setara dengan 1 butir telur (55 gram)
Atau bahan penukar lainnya :- 1 potong daging sapi (35 gram)
- 1 potong ayam (55 gram)
- 1 ekor ikan (40 gram)
- Lauk nabati
- tempe (50 gram) Atau tahu 1 potong besar (100 gram)
Sumber : Buku Foto Makanan, Kemenkes RI, 2014 (Modifikasi)
Lapisan ketiga
- Sayuran ( 3 – 4 porsi) 1 porsi sayuran setara dengan 1 gls sayuran (100 gram telah direbus dan
ditiriskan). - Buah-buahan ( 2-3 porsi) 1 porsi buah setara dengan 1 buah pisang ambon 50 gram.
Lapisan ke empat
- Karbohidrat (3-8 porsi) 1 porsi bahan makanan pokok setara dengan 100 gram
nasi
Atau setara dengan :- 2 biji sedang kentang ( 210 gram)
- 2 gelas mie basah (200 gram)
Pola makan yang perlu diperhatikan saat berhaji :4DMA, Firmansyah (2013)
- Batasi makanan yang telalu panas, dingin, pedas dan asam
- Hindarin konsumsi minuman ringan (soft drink), kopi dan teh
- Jika mengonsumi makanan dari luar, perhatikan kebersihan makanan tersebut
- Tetap lakukan diet yang diajurkan bagi jemaah yang sakit
Notes
- 1Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2014)
- 2Kementrian Kesehatan RI. (2014)
- 3Unit Gizi RSCM Kencana (2012)
- 4DMA, Firmansyah (2013)
Bibliographical Entries
- Unit Gizi RSCM Kencana. (2012). Daftar bahan makanan penukar.
- Firmansyah DMA. (2013). Kebutuhan nutrisi dan cairan untuk jemaah haji. 26(1):39–45.
- Kementrian Kesehatan RI. (2014). Pedoman PGS kesehatan,. Pedoman Gizi Seimbang. 1–99.
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Pedoman gizi seimbang. Vol. 85. p. 1–96.
Citation
Larasati Sekar Kinasih: „PHBS – Pola Makan Gizi Seimbang“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Friday, April 19, 2024.