Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article PHBS-Kebersihan Tangan (Hand Hygiene)

PHBS-Kebersihan Tangan (Hand Hygiene)

  • Version 1.0
  • Published Thursday, April 18, 2024

Ringkasan


Hand hygine dengan melakukan cuci tangan secara rutin ketika beribadah haji dapat membuat para jemaah haji dapat terhindar dari berbagai penyakit karena mencuci tangan dengan benar dapat mencegah penyebaran penyakit infeksi misalkan infeksi pernafasan maupun diare dari satu orang ke orang lain. Mencuci tangan dapat menggunakan air dengan sabun maupun memakai hand sanitizer.

Hygiene berasal dari nama Hygeia yang merupakan dewi penyembuhan dari Yunani. Di jaman modern, kebersihan biasanya mengacu kepada pengurangan agen infeksius berbahaya salah satunya dengan mencuci tangan.1Jumaa (2015) Definisi lain dari praktek hand hygiene adalah seseorang yang sering mencuci tangan menggunakan pembersih tangan yang ditunjukkan oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC).2Hasyim at al. (2016) Tujuan dari hand hygiene adalah untuk menghilangkan dengan cepat mikroba yang merugikan manusia.3Jumaa (2015)

Pentingnya PHBS Hand Hygiene Selama Ibadah Haji


Kerumunan yang sering terjadi ketika melakukan ibadah haji cenderung memperbesar risiko penularan infeksi. Sekitar sepertiga dari peserta haji adalah lansia atau memiliki komorbid penyakit yang sudah ada sebelumnya sehingga hal ini sangat rentan bagi jemaah haji karena dapat memperparah penyakitnya bahkan kematian akibat infeksi. Kementrian Kesehatan Arab Saudi (MoH) merekomendasikan serangkaian tindakan pencegahan setiap tahun untuk meminimalkan risiko penularan infeksi terutama infeksi saluran pernapasan selama musim haji salah satunya mencuci tangan. Hand hygiene/kebersihan tangan merupakan hal yang mendasar dalam praktik pengendalian infeksi pernafasan karena telah terbukti efektif untuk melawan infeksi pada saluran pernafasan saat haji dan secara signifikan berhubungan dengan penurunan infeksi saluran pernafasan termasuk penyakit serupa misal influenza, frekuensi produksi sputum, mialgia dan demam. Jemaah haji yang melakukan hand hygiene salah satunya dengan rajin mencuci tangan merupakah hal yang paling disukai oleh jemaah haji dan di praktekkan oleh jemaah haji dari berbagai negara.4Mahdi et al. (2020) 5JA, Tawfiq., P, Gautret., S, Benkouiten., ZA, Memish (2016)

Ritual mencuci tangan adalah bagian dari agama atau praktik budaya.6Jumaa (2015) Dalam Islam, Hand hygiene dilakukan secara teratur yang dikenal sebagai wudhu. Wudhu dilakukan sebelum sholat wajib lima waktu dan terdiri dari mencuci tangan, mulut, hidung, wajah, lengan bawah, kepala, telinga, dan kaki dengan air mengalir. Meskipun sabun yang beraroma tidak diizinkan selama Ihram, sabun tanpa pewangi tersedia secara luas disana. Ketika digunakan sebagai agen obat, alkohol juga masih diperbolehkan dalam islam dengan demikian masih memungkinkan penggunaan tisu beralkohol dan gel untuk meningkatkan efektifitas praktik hand hygiene.7JA, Tawfiq., P, Gautret., S, Benkouiten., ZA, Memish (2016)

Cuci Tangan


Perilaku mencuci tangan merupakan bagian dari program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).8IS, Mustikawati (2017) Mencuci tangan dapat membuat jemaah haji tetap sehat dan dapat mencegah penyebaran penyakit infeksi misalkan infeksi pernafasan dan diare dari satu orang ke orang lain. Menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air ataupun menggunakan antiseptik yaitu alkohol.9Menteri Kesehatan (2017) 10AS, Alqahtan., et al. (2020)

Mencuci tangan menggunakan air lebih umum dilakukan, tetapi ini terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Penggunaan sabun dapat lebih efektif karena sabun terdiri dari asam lemak yang diesterifikasikan dengan natrium hidroksida atau kalium hidroksida sehingga lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas ketika tangan di gosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Di dalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup.11Jumaa (2015) 12IS, Mustikawati (2017)

Praktik dalam mencuci tangan yang optimal didefinisikan sebagai mencuci tangan selama 20 detik minimal lima kali sehari yaitu menggunakan air dengan sabun atau hand sanitizer.13Hashim et al. (2016) Kegiatan mencuci tangan ini sebaiknya dilakukan sebelum dan sesudah makan, setelah buang air, setelah memakai kamar mandi, setelah bersih dan batuk, setelah memegang binatang serta ketika tiba di kediaman haji.14Menteri Kesehatan (2017) 15AS, Alqahtan., et al. (2020)

Agar efektif, WHO (2009) telah menetapkan langkah-langkah mencuci tangan menggunakan sabun sebagai berikut: membasahi kedua tangan dengan air mengalir, beri sabun secukupnya, menggosokan kedua telapak tangan dan punggung tangan, menggosok sela-sela jari kedua tangan, menggosok kedua telapak dengan jari-jari rapat, jari-jari tangan dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya, menggosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya, menggosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan sebaliknya, basuh dengan air, dan mengeringkan tangan. 16WHO (2009) Dibawah ini adalah gambar mencuci tangan dengan benar:

Langkah cuci tangan.
Sumber: Dok. pribadi

Notes

  • 1
    Jumaa (2015)
  • 2
    Hasyim at al. (2016)
  • 3
    Jumaa (2015)
  • 4
    Mahdi et al. (2020)
  • 5
    JA, Tawfiq., P, Gautret., S, Benkouiten., ZA, Memish (2016)
  • 6
    Jumaa (2015)
  • 7
    JA, Tawfiq., P, Gautret., S, Benkouiten., ZA, Memish (2016)
  • 8
    IS, Mustikawati (2017)
  • 9
    Menteri Kesehatan (2017)
  • 10
    AS, Alqahtan., et al. (2020)
  • 11
    Jumaa (2015)
  • 12
    IS, Mustikawati (2017)
  • 13
    Hashim et al. (2016)
  • 14
    Menteri Kesehatan (2017)
  • 15
    AS, Alqahtan., et al. (2020)
  • 16
    WHO (2009)

Bibliographical Entries

  • WHO. (2009). Guidelines on Hand Hygiene in Healthcare. Geneva: WHO.
  • Jumaa. (2005). Hand Hygiene: Simple and Complex. International Journal of Infectious Diseases. 9: 3-14.
  • Mahdi et al. (2020). Hand hygiene knowledge and practices among domestic hajj pilgrims: Implications for future mass gatherings amidst COVID 19. Tropical Medicine and Infectious Disease. 5(160): 1-11.
  • Tawfiq JA, Gautret P, Benkouiten S, Memish ZA. (2016). Mass Gatherings and The Spread of Respiratory Infections Lessons from The Hajj. AnnalsATS. 13(6): 759-765.
  • Menteri Kesehatan, (2017). Panduan umum kesehatan bagi haji dan kecil haji, edisi ketiga.
  • Mustikawati IS. (2017). Perilaku cuci tangan pakai sabun studi kualitatif pada ibu-ibu di kampung Nelayan Muara Angka Jakarta Utara; Studi kualitatif. ARKESMAS. 2(1): 115-125.
  • Hashim et al.(2016). The prevalence and preventive measures of the respiratory illness among malaysian pilgrims in 2013 hajj season. Journal of Travel Medicine. 1-7.
  • Alqahtani AS et al. (2020). Tracking australian hajj pilgrims’s health behavior before, during and after hajj, and the effective use of preventive measures in reducing hajj-related illness: A cohort study. Pharmacy. 8(78): 115.

Citation

Riskiyah: „PHBS-Kebersihan Tangan (Hand Hygiene)“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Thursday, April 18, 2024.