Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article Keratitis

Keratitis

  • Version 1.0
  • Published Wednesday, April 17, 2024

Ringkasan


Keratitis adalah radang pada kornea dimana kornea merupakan jaringan seperti kaca yang membiaskan obyek bayangan yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Pada saat ibadah haji peradangan ini kemungkinan disebabkan oleh pasir yang masuk, kebiasan mengucek mata atau pengguanan tetes mata yang tidak tepat. Peradangan ini mengancam penglihatan sehingga diperlukan deteksi dini dan penanganan yang tepat. Tanda khas peradangan ini adalah mata merah disertai kabur, silau, berair dan kesulitan membuka dan jika peradangan sudah meluas maka akan tampak bercak berwarna putih pada kornea. Penanagan awal dari peradangan ini adalah menutup mata dan segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk pemberian terapi yang tepat

Kornea merupakan jaringan seperti kaca yang berfungsi untuk membiaskan obyek pada retina sehingga terlihat jelas oleh manusia. Pembiasan oleh kornea merupakan yang paling besar dibandingkan dengan media visual lain dalam mata sehingga apabila terjadi kelainan pada kornea maka akan terjadi penurunan penglihatan baik sementar maupun menetap. Keratitis adalah peradangan pada kornea, yang biasanya diklasifikasikan menurut lapisan kornea yang terkena. Jika mengenai lapisan epitel dan lapisan bowman disebut keratitis superfisial, dan bila mengenai lapisan stromal disebut keratitis interstisial atau stromal atau keratitis parenkimatos. Angka insidensi keratitis pada saat melaksakan ibadah haji sekitar 3,8%. Kejadian keratitis akan semakin meningkat pada higienitas mata yang buruk seperti sering mengucek mata dan paparan debu dan angin yang akan menjadi pintu masuk agen penyebab infeksi. 1Malki, Al 2J.P, Ehlers 3HS, Ilyas., SR Yulianti

Keratitis
Sumber: Keratitis (Corneal Ulcer),Johns Hopkins Medicine

Keratitis disebabkan oleh bermacam – macam antara lain bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Penyebab lain keratitis adalah mata kering, benda asing , alergi, kosmetik mata, debu, polusi atau bahan iritatif lain, kekurangan vitamin A dan penggunaan lensa kontak. Gejala awal keratitis adalah mata merah, penglihatan menurun, mata berair, silau, kelopak mata menyempit, nyeri. Anamnesa memegang peranan pentimg dalam penegakan diagnose keratitis. Riwayat infeksi sebelumnya seperti herpes atau riwayat cedera berupa lesi gores bias merupakan awal terjadinya keratitis terutama keratitis oleh virus dan jamur. Riwayat pemakaian obat topical teruma kortikosteroid juga menjadi factor risiko terjadinya keratitis. Pada orang – orang dengan penurunan system imun kejaidan keratitis dapat meningkat seperti diabetes, AIDS, dan penyakit ganas, dan pasien dengan terapi imunokompresan . Pada pemeriksaan mata akan didapatkan mata merah, penglihatan menurun dan bercak berwarna putih pada kornea. 4ibid 5P.M, Karpecki

Tindakan pencegahan untuk menghindari keratitis adalah sebagai berikut :

  • Memakai kacamata pelindung
  • Tetes air mata buatan
  • Untuk pemakai lensa kontak harus lebih meningkatkan higienitas
  • Menghindari penggunaan tetes mata steroid
  • Jangan mengucek mata apalagi tangan yang kotor. 6J.P, Ehlers 7HS, Ilyas., SR Yulianti 8P.M, Karpecki

Penatalaksaan awal keratitis diberikan berdasarkan terapi empiris. Untuk keratitis bakteria adalah pemberian antibiotic tetes mata dan air mata buatan. Terapi anti jamur dapat diberikan jika mengarah ke infeksi jamur pada pemeriksaan fisik dan laboratoris. Pemberian tetes mata steroid dapat diberikan pada keratitis stromal dan jika tidak didapat lesi pada epitel.

Penatalaksanaan keratitis yang terlambat mengakibatkan komplikasi yang mengancam hilangnya penglihatan permanen yaitu ulkus kornea, endoftalmitis, panoltalmitis, glaucoma sekunder.9HS, Ilyas., SR Yulianti 10P.M, Karpecki



Notes

  • 1
    Malki, Al
  • 2
    J.P, Ehlers
  • 3
    HS, Ilyas., SR Yulianti
  • 4
    ibid
  • 5
    P.M, Karpecki
  • 6
    J.P, Ehlers
  • 7
    HS, Ilyas., SR Yulianti
  • 8
    P.M, Karpecki
  • 9
    HS, Ilyas., SR Yulianti
  • 10
    P.M, Karpecki

Bibliographical Entries

  • Karpecki, P. M. (2015). Kanski’s clinical ophthalmology : A systematic approach. Optometry and Vision Science, 92(10). e386.doi:10.1097/opx.0000000000000737
  • Ehlers, J.P. (2011). The wills eye manual : Office and emergency room diagnosis and treatment of eye disease 5 th edition. Lippincolt and wilkins

Citation

Yuliono Trika Nur Hasan: „Keratitis“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Wednesday, April 17, 2024.