Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article ADR (Adverse Drug Reaction)

ADR (Adverse Drug Reaction)

  • Version 1.0
  • Published Tuesday, April 16, 2024

Reaksi obat merugikan (adverse drug reaction, ADR: juga dikenal sebagai ‘efek samping kejadian obat merugikan’, atau bencana obat’) sering menyebabkan morbiditas di rumah sakit dan dalam komunitas. ADR menimbulkan biaya yang signifikan, baik secara keuangan maupun berkaitan dengan kualitas hidup. Studi ADR yang dilaksanakan di dalam komunitas tidak banyak sehingga efek pada asuhan primer lebih sulit dinilai, tetapi beberapa studi di lingkungan rumah sakit menunjukkan data berikut:  (1) ADR terjadi  pada 10-20% pasien di rumah sakit, (2) ADR merupakan 5% penyebab masuk rumah sakit, (3) ADR kemungkinan merupakan penyebab 1 dalam 1000 kematian di bangsal medis. (4) ADR merupakan penyebab terbesar cedera iatrogenik pada pasien.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan ADR sebagai berikut: “kejadian yang berkaitan dengan obat yang berbahaya dan tidak diinginkan dan terjadi pada dosis yang digunakan pada orang untuk profilaksis, diagnosis, atau terapi penyakit atau untuk perubahan fungsi fisiologis. Namun, definisi iní tidak mencakup skenario berikut, yang juga dapat menyebabkan ADR: (1) Overdosis (termasuk kesalahan peresepan atau pemberian), Kegagalan terapi, Interaksi obat, Putus obat. Apoteker memiliki peranan yang penting dalam mengidentifikasi, melaporkan, dan mencegah reaksi obat merugikan (ADR).

Bibliographical Entries

  • Wiffen, P., Snelling , M., Mitchell, M., & Stoner, N. (2014). Farmasi Klinis Oxford. Jakarta: EGC.

Citation

Tim Prodi Sarjana Farmasi FKIK UIN Malang: „ADR (Adverse Drug Reaction)“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, Tuesday, April 16, 2024.