Logo

Search the Maliki Encyclopedia

Article Herman Northrop Frye: Penggagas Teori Mitos pada Strukturasi Genre S

Herman Northrop Frye: Penggagas Teori Mitos pada Strukturasi Genre S

  • Version

Biografi

Northrop Frye adalah kritikus sastra kelahiran Quebec, Kanada, tanggal 14 Juli 1912, dan besar di Moncton New Brunswick. Krisis yang menimpa bisnis keluarganya memaksa Frye kecil untuk pindah ke Moncton, di mana ia menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengahnya. Ayah Frye adalah seorang pebisnis bidang perangkat keras. Perang dunia pertama menjadi memori kelam bagi Frye karena kakak dan adiknya meninggal dalam tragedi tersebut.

Pendidikan Frye ditempuh di beberapa tempat dan kampus yang berbeda. Ia mendapatkan gelar sarjana dalam bidang Filsafat dari Victoria College di Universitas Toronto, dan bidang Teologi di Emmanuel College. Frye kemudian mendapatkan beasiswa pascasarjana di Merton College, Oxford, Inggris. Pada tahun 1939, ia kembali ke Kanada dan mengajar di Victoria College, Universitas Toronto dan menjadi Ketua Program Studi Bahasa Inggris pada tahun 1952.

Frye meniggal pada tahun 1991 dan dimakamkan di pemakaman Mount Pleasant, Toronto. Ia mendapatkan penghargaan dari pemerintah Kanada dengan menyematkan fotonya di perangko dan mengadakan Festivel Sastra Internasional yang diselenggarakan setiap April untuk menghormati karya dan kontribusi Frye. Kampus tempat ia menghabiskan masa profesionalnya sebagai akademisi, Vitoria College, juga memberikan nama salah satu aula dengan Northrop Frye Hall untuk menghormati Frye. Semasa hidupnya, Frye menerima tidak kurang dari 39 penghargaan dalam bidang kritik sastra, sosial, dan budaya.

Pemikiran

Frye adalah salah satu kritikus sastra terkemuka yang memperkenalkan pendekatan strukturalisme dalam menganalisis karya sastra. Pemikiran Frye terangkum dalam buku magnum opus-nya berjudul Anatomy of Criticism: Four Essays yang diterbitkan oleh Princetown University Press pada tahun 1957. Menurut Frye, sastra dapat diketahui strukturnya berdasarkan empat hal, yaitu bentuk (kritik historis), simbol (kritik etis), mitos (kritik erketipe), dan genre (kritik retoris). Berdasarkan bentuknya, struktur karya sastra dapat didekati dari tiga aspek, yaitu tragis, komik, dan tematik. Menurut simbol yang diangkat, struktur karya sastra dapat bersifat literal/deskriptif, formal, mistis, dan anagogis. Menurut mitosnya, karya sastra dapat diklasifikasikan sebagai komedi, roman, tragedi, dan ironi/satir. Sedangkan berdasarkan genre-nya, karya sastra dapat berupa cerita epos, prosa, drama, dan lirik.

Salah satu gagasan Frye yang cukup kompleks sehingga sering kali disalahpahami adalah Teori Mitos (Theory of Myths). Mitos di sini bukanlah seperti apa yang dipahami oleh masyarakat kebanyakan, yaitu seperangkat keyakinan atau asumsi yang melekat pada cerita zaman dahulu tentang dewa atau pahlawan dan memuat asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa. Mitos di sini bukanlah kisah-kisah gaib yang sulit dibuktikan secara ilmiah. Istilah “mitos” dalam teori Frye mengacu pada ragam genre dengan prinsip-prinsip strukturasi khusus yang mendasari tradisi kesusasteraan Barat. “Mitos” digunakan oleh Frye untuk merujuk pada empat pola narasi yang membangun sebuah cerita. Mitos-mitos ini dapat menjelaskan prinsip strukturasi yang mendasari genre sastra, yaitu komedi, roman, tragedy, dan ironi/satir.

Menurut Frye, manusia memproyeksikan imajinasi naratifnya melalui dua cara sekaligus, yaitu melalui representasi dunia ideal dan representasi dunia nyata. Dunia ideal adalah dunia yang lebih baik dari pada dunia nyata. Dunia ideal adalah dunia kebenaran, kenyamanan, dan pemenuhan segala hasrat dan ambisi. Frye mengistilahkan dunia ini sebagai Mitos Musim Panas (Mythos of Summer) yang didambakan kehadirannya oleh masyarakat Barat. Frye mengasosiasikan mitos ini dengan genre roman. Cerita roman selalu menghadirkan kisah dimana pahlawan pemberani dan puteri cantik mampu mengatasi rintangan. Dalam cerita roman, tokoh utama dapat mengalahkan segala bentuk kejahatan dan kelicikan sehingga mereka mampu mencapai tujuan. Contoh genre roman yang memuat Mythos of Summer adalah The Faerie Queene karya Edmund Spenser, The Pilgrim’s Progress karya John Bunyan, dan lain-lain.

Sebaliknya, dunia nyata adalah dunia petualangan dengan beribu kemungkinan di antara serba ketidakpastian. Dunia nyata adalah dunia penuh misteri; manusia dihadapkan pada sejumlah kegagalan atau rintangan dalam mewujudkan keinginannya. Frye menyebut dunia ini sebagai Mitos Musim Dingin (Mythos of Winter), dan dia mengasosiasikannya dengan genre ironi atau satir. Ironi adalah dunia nyata yang dihadirkan secara tragis dimana tokoh utama “dikalahkan” oleh kompleksitas kehidupan yang serba tak pasti. Mungkin tokoh utama tersebut mencoba bersikap heroik namun dia tak bisa menampilkan sisi-sisi kepahlawanannya. Mereka mendambakan kebahagiaan, namun ironisnya kebahagiaan itu tidak dapat mereka raih. Sebagaimana manusia kebanyakan, tokoh utama dalam cerita ber-genre ironi mengalami penderitaan. Hal ini dapat dilihat, misalnya, dalam The Tempest karya William Shakespeare, The Age of Innocence karya Edith Wharton, Native Son karya Richard Wright, atau Of Mice and Men karya John Steinbeck.

Adapun satir adalah dunia nyata yang dilihat dari lensa komikal: dunia manusia yang dipenuhi ketololan dan keganjilan. Di dunia satir, kelemahan manusia ditertawakan sedemikian rupa, bahkan terkadang dengan lelucon yang cukup menyakitkan. Contoh satir misalnya Gulliver’s Travel karya Jonathan Swift, Invisible Man karya Ralph Ellison, dan Animal Farm karya George Orwell. Salah satu novel terbaik Mark Twain, Adventures of Huckleberry Finn juga memuat cerita-cerita satir tentang penyiksaan sebelum perang yang terjadi di Amerika Selatan.

Berbeda dari roman yang menceritakan dunia ideal dan ironi atau satir yang menceritakan dunia nyata, dua mitos lain memuat kisah yang lebih dinamis. Tragedi, menurut Frye, tersusun oleh cerita dunia ideal yang bergeser ke dunia nyata: dari kepastian menuju kebimbangan, dari kesuksesan menuju kegagalan. Frye menganalogikan tragedi sebagai Mitos Musim Gugur (Mythos of Autumn). Dalam tragedi, seorang tokoh utama pada mulanya digambarkan memiliki potensi menjadi pahlawan seperti pada roman. Namun seiring berjalannya cerita, tokoh tersebut masuk ke dunia nyata, yaitu dunia pecundang. Dia gagal bangkit dari kehilangan, kegagalan, dan kekalahan. Contoh cerita tragedi yang terkenal adalah Hamlet dan Othello karya William Shakespeare atau Frankenstein karya Mary Shelley.

Tragedi adalah antitesis dari komedi. Cerita-cerita komedi berpindah dari dunia nyata ke dunia ideal, dari kekalahan dalam Mythos of Winter menuju kemenangan dalam Mythos of Summer. Frye menganalogikan komedi sebagai Mitos Musim Semi (Mythos of Spring). Dalam komedi, tokoh utama yang pada mulanya hidup dalam jaring-jaring kesusahan yang mengancam hidupnya mampu menyelesaikan segala persoalan – dengan alur yang mengejutkan (plot twist)- sehingga ia dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Tidak seperti musuh yang dihadapi pahlawan di cerita roman, lawan yang menghalangi tokoh utama di cerita komedi lebih bersifat absurd. Contoh cerita komedi adalah Comedy of Errors karya William Shakespeare dan The Country Wife karya William Wycherley. Dengan menggunakan konsep Frye di atas, karya Jane Austen yang cukup populer, Pride and Prejudice, juga dapat dikategorikan sebagai genre komedi.

Penjelasan Frye tentang analogi mitos berbasis musim di atas didasarkan pada pembacaan dia terhadap pola (struktur) umum yang terdapat dalam karya-karya penulis Barat. Menurut Frye, setiap genre karya sastra dapat dianalisis berdasarkan struktur repertoar yang terdapat dalam cerita, baik pada aspek tema, penokohan, mood, bentuk tindakan, dan alur. Secara umum, keempat mitos mengikuti model alur (master plot) tertentu yang merupakan kunci dalam memahami struktur penceritaan. Dan, menurut Frye, struktur penceritaan mitos-mitos tersebut dapat dilihat dari empat aspek utama, yaitu konflik, malapetaka, kekacauan atau kebingungan, dan kemenangan.

Frye melihat konflik sebagai unsur utama roman. Konflik terdiri dari beberapa petualangan fantastis yang dapat dijalani dengan baik oleh tokoh utama. Roman kaya akan konflik, namun tokoh utama selalu mampu mengatasinya. Sementara itu, malapetaka (catastrophe) adalah basis genre tragedi yang mengakhiri perjuangan tokoh utama. Adapun kekacauan dan kebingungan merupakan komponen terpenting dalam ironi dan satir. Karena menghadapi kekacauan dan kebingungan akut, maka tokoh utama dalam ironi atau satir terjebak dalam cerita “anarkis” yang hampir mustahil untuk dipecahkan. Sedangkan kemenangan adalah bagian inti dari genre komedi karena tokoh utama menjadi penggerak utama cerita yang mengantarkan pada keteraturan sosial. Menurut Frye, semua narasi dalam tradisi kesusteraan Barat memiliki struktur yang terkait dengan unsur-unsur mitos di atas. Frye menyebut kritik yang didasarkan pada pencarian pola dasar yang berulang dalam struktur narasi karya sastra sebagai “Kritik Arketipe.”

Istilah arketipe (archetype), menurut Frye, mengacu pada segala bentuk gambar, tokoh, alur, atau tindakan yang berulang. Sebuah arketipe berarti pola dasar yang menjadi model “tiruan” dari setiap aktivitas produksi manusia di berbagai lintas sejarah, seperti sastra, mimpi, agama, ritual, dan perilaku sosial lainnya. Pendekatan strukturalisme arketipe ala Frye berupaya untuk menemukan prinsip utama atau pola dasar yang menjadi dasar dari tradisi kesusasteraan Barat. Frye meyakini bahwa karya-karya sastra Barat, apapun versinya, mengikuti pola dasar tertentu. Dengan kata lain, pola dasar berfungsi sebagai struktur yang membangun karya sastra. Pola dasar atau arketip dapat dianalogikan sebagai deep structure, sementara karya-karya sastra sebagai surface structure.

Teori lain yang dikembangkan oleh Frye berdasarkan prinsip-prinsip strukturalisme adalah Teori Bentuk (Theory of Modes). Teori ini didasarkan pada bentuk kekuatan tokoh utama dalam melakukan tindakan dibandingkan dengan kekuatan tokoh lain atau kekuatan masyarakat di lingkungannya. Dalam konteks ini, karya sastra dapat dinilai dari aspek apakah tokoh utama lebih superior dibandingkan tokoh lain ataukah “sekedar” lebih superior daripada kebanyakan orang. Perbandingan ini dapat menjadi salah satu tolak ukur dalam menentukan moda karya sastra: apakah ia merupakan mitos, roman, tragedi, epos, komedi, atau ironi.

Menurut Frye, apabila kekuatan tokoh utama jauh lebih tinggi dari pada tokoh lain dan lingkungannya sehingga tokoh tersebut -dalam beberapa hal- terkesan “mewarisi” sifat ilahiah, maka cerita tersebut dapat dianggap sebagai mitos. Namun apabila tokoh utama hanya sedikit lebih superior daripada tokoh lain dan dari pada lingkungannya maka cerita yang diangkat bermoda roman. Sementara itu, tokoh utama yang hanya tampak sedikit lebih superior dari pada tokoh lain lebih banyak terlihat dalam cerita-cerita tragedi dan epos. Adapun cerita bermoda komedi biasanya menggambarkan tokoh utama memiliki kekuatan yang sejajar dengan tokoh lain. Sedangkan cerita bermoda ironi seringkali menggunakan tokoh utama yang justru lebih inferior dari pada tokoh-tokoh lainnya.

Teori yang dikembangkan oleh Frye, khususnya dalam melihat karya sastra melalui perspektif dikotomik dunia ideal dan dunia nyata, dapat digunakan untuk menganalisis struktur sebuah novel dari aspek perjalanan tokoh dalam mencapai tujuannya. Dalam novel The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald, misalnya, kita dapat melihat bagaimana para tokoh utama mengikuti pola perilaku mencari (seek), menemukan (find), dan kehilangan (lose) orang yang dicintainya. Tokoh Gatsby merepresentasikan struktur roman (Mythos of Summer), sementara Nick menggambarkan struktur ironi (Mythos of Winter). Pembacaan ini berdasarkan pada analisis sejauh mana kedua tokoh tersebut dinarasikan dalam konteks dunia nyata dan dunia ideal sebagaimana digagas oleh Frye.

Bibliographical Entries

  • Tyson, L. (2006). A critical theory today: A user-friendly guide. New York: Routledge.
  • Frye, N. (1957). Anatomy of criticism: Four essays. Princeton: Princeton University Press.
  • Cotrupi, C. N. (2000). Northrop Frye and the poetics of process. Toronto: University of Toronto Press.
  • Ayre, J. (2008). Frye, Herman Northrop. Dalam the canadian encyclopaedia. Ontario: Historica Foundation.

Citation

Miftahul Huda: „Herman Northrop Frye: Penggagas Teori Mitos pada Strukturasi Genre S“, Version 1.0. In: Maliki Encyclopedia. Published by Pusat Perpustakaan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,